Cara Menghitung Uang yang Beredar di Indonesia

Pengertian Uang Beredar

Uang beredar adalah jumlah uang tunai dan uang giral yang berada di masyarakat serta dapat digunakan sebagai alat tukar dalam transaksi ekonomi. Uang tunai meliputi kertas dan logam yang beredar di masyarakat, sedangkan uang giral meliputi saldo rekening bank dan dana elektronik seperti kartu kredit.

Pokok penting dari uang beredar adalah sebagai pengukur perekonomian nasional. Jika uang beredar meningkat, maka artinya perekonomian sedang mengalami inflasi. Sebaliknya, jika uang beredar berkurang, maka perekonomian sedang dalam kondisi deflasi.

Untuk itu, penting bagi pemerintah dan Bank Indonesia untuk memantau jumlah uang beredar dan mengambil tindakan yang tepat untuk menjaga stabilitas ekonomi dan keuangan nasional.

Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Uang Beredar

Berdasarkan teori kuantitas uang, jumlah uang beredar dipengaruhi oleh 4 faktor, yaitu:

1. Permintaan uang: semakin tinggi permintaan uang, maka semakin tinggi pula jumlah uang beredar.

2. Kecepatan perputaran uang: semakin cepat perputaran uang, maka semakin rendah jumlah uang beredar yang dibutuhkan.

3. Jumlah output barang dan jasa: semakin tinggi jumlah output barang dan jasa, maka semakin tinggi pula jumlah uang beredar yang dibutuhkan.

4. Harga barang dan jasa: semakin tinggi harga barang dan jasa, maka semakin tinggi pula jumlah uang beredar yang dibutuhkan.

Cara Menghitung Jumlah Uang Beredar

Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menghitung jumlah uang beredar di Indonesia, di antaranya:

1. Menghitung jumlah uang tunai yang beredar di masyarakat dan jumlah uang giral yang tercatat di sistem perbankan.

2. Melihat perkiraan jumlah uang beredar yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia.

3. Menggunakan data Money Supply yang dirilis oleh Bank Indonesia.

Lihat:  cara hemat uang gaji

Untuk hasil yang lebih akurat, ketiga cara tersebut dapat digunakan secara bersamaan dan dilakukan secara berkala.

Kesimpulan

Uang beredar merupakan hal penting dalam perekonomian nasional, sehingga perlu diatur dan diawasi dengan baik oleh pemerintah dan Bank Indonesia. Faktor yang mempengaruhi jumlah uang beredar antara lain permintaan uang, kecepatan perputaran uang, jumlah output barang dan jasa, serta harga barang dan jasa. Untuk menghitung jumlah uang beredar di Indonesia, dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti menghitung jumlah uang tunai dan giral, melihat perkiraan dari Bank Indonesia, dan menggunakan data Money Supply.