1. Persiapan Sebelum Install Django di Hosting
Sebelum memulai proses install Django, pastikan Anda sudah mempersiapkan semua yang dibutuhkan seperti akses ke hosting dan kecukupan space dan RAM. Selain itu, pastikan juga Anda sudah memiliki akses ke terminal atau SSH.
Jika Anda mengalami kesulitan dalam persiapan, Anda dapat menghubungi customer service hosting Anda untuk meminta bantuan.
Setelah semua persiapan selesai, Anda siap untuk menginstall Django di hosting.
2. Memeriksa Versi Python
Sebelum menginstall Django, pastikan juga Anda telah memeriksa versi Python yang terinstall di hosting Anda. Django hanya dapat berjalan pada versi Python yang disarankan oleh Django.
Anda bisa memeriksa versi Python dengan menjalankan perintah “python -V” di terminal atau SSH. Jika versi Python yang terinstall tidak sesuai, Anda harus mengupgrade atau menginstall versi Python yang disarankan.
Pastikan juga versi PIP terinstall dengan menjalankan perintah “pip -V”.
3. Menginstall Django Menggunakan PIP
Setelah memeriksa versi Python dan PIP, Anda dapat menginstall Django menggunakan perintah “pip install django”. Pastikan Anda menjalankan perintah ini pada virtual environment untuk menghindari konflik dengan package lain.
Setelah proses install selesai, Anda bisa memeriksa versi Django yang terinstall dengan perintah “django-admin –version”.
Jika sudah muncul versi Django, artinya installasi telah berhasil.
4. Membuat Project Django di Hosting
Setelah Django terinstall, Anda bisa membuat project Django di hosting dengan perintah “django-admin startproject namaproject”.
Pastikan Anda berada pada direktori yang tepat sebelum menjalankan perintah ini. Anda juga dapat menambahkan opsi lain seperti “–template” atau “–extension” untuk membuat project yang lebih spesifik.
Setelah project terbuat, Anda dapat memeriksa apakah project berjalan dengan menjalankan perintah “python manage.py runserver”.
5. Konfigurasi Database di Django
Setelah membuat project, Anda harus melakukan konfigurasi database di Django. Anda dapat memilih database yang ingin digunakan seperti MySQL atau PostgreSQL.
Anda dapat melakukan konfigurasi database dengan mengedit file “settings.py” pada project Django. Pastikan Anda telah memasukkan nama database, username, dan password dengan benar.
Setelah konfigurasi selesai, Anda dapat menjalankan perintah “python manage.py migrate” untuk melakukan migrasi database.
6. Menambahkan Aplikasi di Django
Setelah konfigurasi database selesai, Anda dapat menambahkan aplikasi di Django. Anda dapat membuat aplikasi dari awal atau menggunakan aplikasi yang sudah tersedia di Django.
Untuk membuat aplikasi, Anda dapat menjalankan perintah “python manage.py startapp namaaplikasi”.
Setelah aplikasi berhasil dibuat, Anda dapat memasang aplikasi ke project dengan menambahkan aplikasi ke file “settings.py”.
7. Mengatur Static Files di Django
Selain konfigurasi database dan menambahkan aplikasi, Anda juga harus mengatur static files di Django. Static files seperti CSS, JavaScript, atau gambar harus disimpan di folder “static” pada project Django.
Anda juga harus memasukkan pengaturan static files di file “settings.py”.
Setelah pengaturan selesai, Anda dapat memanggil static files di template Anda dengan menggunakan tag seperti “{% static ‘namafile.css’ %}”.
8. Mengatur Media Files di Django
Selain static files, Anda juga harus mengatur media files di Django. Media files seperti gambar atau video yang diupload oleh user harus disimpan di folder “media” pada project Django.
Anda juga harus memasukkan pengaturan media files di file “settings.py”.
Setelah pengaturan selesai, Anda dapat memanggil media files di template Anda dengan menggunakan tag seperti ““.
9. Menyiapkan Deployment di Django
Setelah semua pengaturan selesai, Anda harus menyiapkan deployment di Django agar project dapat diakses secara online.
Anda dapat menggunakan layanan seperti Heroku atau AWS untuk deployment. Pastikan Anda telah memahami cara deployment di layanan yang Anda pilih.
Jangan lupa untuk mengatur environment variable dan menginstall package yang dibutuhkan di hosting Anda.
10. Mengatur SSL di Django
Terakhir, Anda harus mengatur SSL di Django agar project dapat diakses secara aman melalui HTTPS.
Anda dapat menggunakan layanan seperti Let’s Encrypt untuk menginstall SSL di Django. Pastikan Anda telah memahami cara penggunaan layanan ini.
Setelah pengaturan selesai, pastikan Anda telah mengubah pengaturan URL di file “settings.py” agar project dapat diakses melalui HTTPS.
Kesimpulan
Menginstall Django di hosting tidaklah sulit jika Anda sudah memahami langkah-langkah yang harus dilakukan. Pastikan Anda telah mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik sebelum memulai proses install.
Dengan mengikuti 10 subjudul di atas, diharapkan Anda dapat menginstall Django di hosting dengan mudah dan dapat membangun project Django yang dapat diakses secara online.