Bloomberg Technoz, Jakarta – Plt Direktur Utara Bank Syariah Indonesia (BSI) Bob T. Ananta menerangkan bahwa emas menjadi solusi instrumen investasi saat ini, merespons animo publik dalam aksi berburu logam mulai tersebut dalam beberapa hari terakhir.
“Karena emas merupakan aset safe haven, terlebih di tengah kondisi ketidakpastian ekonomi global,” Bob beralasan dan menyampaikan bahwa proyeksi jangka menengah-panjang tetap bakal meningkat.
Ia mengutip pandangan dari Goldman Sachs bahwa proyeksi harga emas hingga penghujung tahun bisa mencapai US$3.200–US$4.500 per troy ounce.
Pada saat bersamaan Bank BSI juga menghadirkan layanan pembelian emas sehingga “kami sangat optimistis dengan potensi bisnis emas ke depan bagi pertumbuhan BSI dan tentu saja benefit untuk masyarakat,” tambahnya.
Demi memanfaatkan animo, Bank BSI menyatakan masyarakat bisa membeli emas di perusahaan tanpa perlu mengantre. Pembelian juga bisa melalui skema cicilan dengan begitu masyarakat bisa menikmati kenaikan harga seperti yang terjadi dalam 12 bulan terakhir di kisaran Rp890 ribu/gram.