Cara Menghitung Upah Lembur per Hari

Definisi Upah Lembur

Upah lembur merupakan pembayaran atas jam kerja yang dilakukan di luar jam kerja normal. Biasanya, upah lembur diberikan jika pekerjaan yang dijalankan memerlukan waktu lebih daripada jam kerja normal atau pekerjaan yang dijalankan pada hari libur, Sabtu dan Minggu.

Perhitungan upah lembur diatur dalam UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Upah lembur dihitung berdasarkan per jam, yang besarnya minimal 1/173 dari upah bulanan karyawan.

Namun, beberapa perusahaan memberikan upah lembur yang lebih tinggi dari standar minimal. Selengkapnya tentang cara menghitung upah lembur per hari bisa dibaca di bawah ini.

Cara Menghitung Upah Lembur per Hari

Perhitungan upah lembur per hari cukup mudah. Berikut ini adalah langkah-langkahnya:

1. Hitung jam lembur yang dikerjakan oleh karyawan. Misalnya, jika karyawan bekerja dari jam 8 pagi sampai jam 10 malam, maka total jam kerja adalah 14 jam. Jika jam kerja normal adalah 8 jam, maka jam lembur adalah 6 jam.

2. Hitung besaran upah per jam. Caranya dengan membagi upah bulanan dengan jumlah jam kerja dalam satu bulan. Misalnya, upah bulanan sebesar Rp 5 juta dan jumlah jam kerja dalam satu bulan adalah 173 jam, maka besaran upah per jam adalah Rp 28.901,-

3. Hitung total upah lembur per hari. Caranya dengan mengalikan jam lembur yang dikerjakan dengan besaran upah per jam. Misalnya, jika karyawan mengalami jam lembur selama 6 jam, maka total upah lembur per hari adalah Rp 173.404,- (6 jam x Rp 28.901,-)

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Besaran Upah Lembur

Besaran upah lembur yang diberikan oleh perusahaan tidak selalu sama. Ada beberapa faktor yang memengaruhi besaran upah lembur, yaitu:

Lihat:  Cara Menghitung Uang yang Didapat dari Youtube

1. Golongan karyawan. Karyawan dengan golongan yang lebih tinggi biasanya menerima upah lembur yang lebih tinggi.

2. Jenis pekerjaan. Pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus atau pekerjaan yang berbahaya biasanya memiliki upah lembur yang lebih tinggi.

3. Waktu pelaksanaan. Upah lembur pada waktu malam, hari libur atau akhir pekan biasanya lebih tinggi daripada pada waktu biasa.

Kesimpulan

Upah lembur per hari dapat dihitung dengan cara membagi total upah lembur dengan jam lembur yang dikerjakan. Besaran upah lembur tidak selalu sama dan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti golongan karyawan, jenis pekerjaan dan waktu pelaksanaan. Penting untuk mengatur upah lembur dengan baik agar karyawan merasa dihargai dan perusahaan tetap dapat mengelola biaya operasional dengan efektif.