Free Hosting for Node JS Application: Solusi Murah Meriah bagi Developer

1. Apa itu Free Hosting?

Free hosting adalah layanan hosting yang gratis dan dapat di akses oleh siapa saja yang ingin memulai membuat website atau aplikasi tanpa biaya. Biasanya tidak terlalu professional layanannya, namun dapat di jadikan sebagai tempat “belajar” bagi para developer.

Hosting gratisan sangat cocok bagi para developer yang baru memulai mesin programming dan memerlukan trial and error. Bagi yang sudah berpengalaman, hosting gratisan juga bisa menjadi alternatif untuk testing atau development.

Tapi, pilihlah free hosting yang baik dan sudah terbukti kualitasnya, sehingga tidak mempengaruhi kualitas aplikasi yang dibuat.

2. Apa itu Node JS?

Node JS adalah platform JavaScript yang memungkinkan pengembang membuat aplikasi server-side. Node JS juga memungkinkan pengembang untuk menggunakan bahasa pemrograman yang sama untuk membuat aplikasi di sisi klien dan di sisi server. Node JS juga dikembangkan untuk mendukung skalabilitas yang lebih baik dalam aplikasi server-side.

Node JS sangat populer dikalangan developer karena kinerja yang cepat dan spesifikasinya yang mudah dipahami. Dan saat ini, banyak sekali hosting yang menyediakan layanan hosting untuk Node JS aplikasi.

Berikut ini kami rekomendasikan beberapa free hosting yang menyediakan layanan untuk Node JS aplikasi.

3. Heroku

Heroku adalah free hosting yang sangat terkenal di kalangan programmer dan pengembang aplikasi. Heroku merupakan hosting yang sangat terpercaya dan sering digunakan oleh perusahaan start-up karena kemudahan penggunaannya.

Heroku memungkinkan pengguna untuk membuat, mengikuti, dan bereksperimen dengan aplikasi di platformnya. Selain itu, memungkinkan pengguna memilih addons dari berbagai macam bahasa pemrograman.

Namun, Heroku memiliki kelemahan yaitu keterbatasan dalam penggunaan resource pada server. Sehingga jika membutuhkan resource yang lebih besar, harus membayar untuk upgrade

4. OpenShift

OpenShift adalah salah satu hosting yang bisa digunakan untuk meng-hosting Node JS Aplikasi secara gratis. OpenShift memiliki fitur yang sangat menarik seperti skema deployment multiple environment.

OpenShift juga memiliki banyak pilihan bahasa pemrograman dan memungkinkan pengguna untuk membuat aplikasi berbasis web tanpa batasan resource yang banyak. Tapi, OpenShift tidak sepopuler seperti Heroku, dan kadang bermasalah dengan down time yang cukup lama.

5. AppFog

AppFog adalah free hosting yang lebih bersifat multi-platform. AppFog mendukung Node JS, PHP, Ruby, Python and Perl. AppFog memiliki fitur yang sangat menarik seperti skema deployment multiple environment dan juga bisa memasang add-on Ruby on Rails, MySQL, PostgreSQL, MongoDB, dan Redis.

AppFog sangat mudah digunakan dan memiliki banyak fitur menarik. Namun, seperti OpenShift, AppFog kadang bermasalah dengan down time yang cukup lama.

6. Microsoft Azure

Microsoft Azure adalah platform cloud computing dari Microsoft. Microsoft Azure memungkinkan pengguna untuk membuat, mengikuti, dan bereksperimen dengan aplikasi di platformnya. Microsoft Azure juga memungkinkan pengguna memilih addons dari berbagai macam bahasa pemrograman.

Lihat:  Indoreg Hosting: Solusi Terpercaya untuk Kebutuhan Hosting Anda

Namun, Microsoft Azure membutuhkan kartu kredit untuk melakukan registrasi. Selain itu, Microsoft Azure memiliki layanan yang tidak terlalu baik untuk pemula yang tidak memahami konsep cloud computing.

7. Amazon Web Services

Amazon Web Services adalah salah satu hosting cloud terbesar di dunia. Amazon Web Services mendukung banyak bahasa pemrograman dan juga memungkinkan pengguna memilih addons dari berbagai macam bahasa pemrograman.

Amazon Web Services juga memiliki layanan yang sangat handal dan disukai oleh banyak pengembang. Namun, layanan Amazon Web Services cukup rumit untuk pemula. Selain itu, untuk menggunakan Amazon Web Services harus membutuhkan kartu kredit untuk melakukan registrasi dan harus membayar untuk penggunaan resource yang lebih besar.

8. Google Cloud Platform

Google Cloud Platform adalah platform cloud computing dari Google. Google Cloud Platform memungkinkan pengguna untuk membuat, mengikuti, dan bereksperimen dengan aplikasi di platformnya. Google Cloud Platform juga memungkinkan pengguna memilih addons dari berbagai macam bahasa pemrograman.

Google Cloud Platform juga memiliki layanan yang sangat handal dan disukai oleh banyak pengembang, namun terkadang terdapat kendala ketika menggunakan Google Cloud Platform. Namun, Google Cloud Platform cukup rumit untuk pemula. Selain itu, untuk menggunakan Google Cloud Platform harus membutuhkan kartu kredit untuk melakukan registrasi dan harus membayar untuk penggunaan resource yang lebih besar.

9. Firebase

Firebase adalah layanan backend yang disediakan oleh Google yang sangat cocok untuk penggunaan serverless. Firebase menyediakan banyak sekali fitur seperti real time database, analytics, dan lain-lain.

Fitur Firebase sangat cocok untuk aplikasi kecil-kecilan yang tidak memerlukan resource yang besar. Namun, Firebase tidak disarankan untuk aplikasi yang membutuhkan resource yang lebih besar dan skalabilitas yang baik.

10. NodeChef

NodeChef adalah free hosting yang biasa digunakan oleh developer aplikasi Node JS. NodeChef sangat mudah digunakan dan memungkinkan pengembang untuk membuat aplikasi dengan resource yang seimbang.

Selain itu, NodeChef juga memungkinkan pengembang untuk memilih addons dari berbagai macam bahasa pemrograman dan juga mendukung skema deployment multiple environment.

11. Dokku

Dokku adalah platform PaaS untuk Node JS dan aplikasi Python. Dokku memungkinkan pengguna untuk membuat, mengikuti, dan bereksperimen dengan aplikasi di platformnya.

Dokku juga memiliki layanan yang sangat handal dan disukai oleh banyak pengembang. Namun, Dokku cukup rumit karena membutuhkan akses ke server.

12. Glitch

Glitch adalah free hosting yang bisa digunakan untuk mengembangkan aplikasi Node JS yang lebih kecil dan bisa di-hosting di sisi client. Glitch sangat cocok untuk developer yang ingin mengembangkan aplikasi kecil-kecilan tanpa memberatkan server.

Glitch memiliki layanan yang mudah digunakan dan sangat cocok untuk developer pemula. Namun, Glitch memiliki beberapa keterbatasan seperti CPU usage yang terbatas untuk penggunaan gratisnya.

Lihat:  Hosting a WordPress Site on AWS: Panduan Lengkap untuk Pemula

13. Modulus

Modulus adalah free hosting yang sangat fleksibel dan mudah digunakan. Modulus juga memungkinkan pengguna untuk membuat, mengikuti, dan bereksperimen dengan aplikasi di platformnya.

Modulus juga memiliki layanan yang sangat handal dan disukai oleh banyak pengembang. Namun, Modulus cukup rumit karena membutuhkan akses ke server dan harus membayar jika memerlukan resource yang lebih besar.

14. Zeit Now

Zeit Now adalah free hosting yang sangat cocok untuk aplikasi Node JS yang simple. Zeit Now sangat mudah digunakan dan memungkinkan pengembang untuk membuat aplikasi tanpa membutuhkan server.

Selain itu, Zeit Now juga memungkinkan pengembang untuk memilih addons dari berbagai macam bahasa pemrograman dan juga mendukung skema deployment.

15. Scalingo

Scalingo adalah free hosting yang sangat cocok untuk aplikasi Node JS. Scalingo memungkinkan pengguna untuk membuat, mengikuti, dan bereksperimen dengan aplikasi di platformnya.

Scalingo juga memiliki layanan yang sangat handal dan disukai oleh banyak pengembang. Namun, Scalingo cukup rumit karena membutuhkan akses ke server dan harus membayar jika memerlukan resource yang lebih besar.

16. AWS Lambda

AWS Lambda adalah layanan serverless dari Amazon Web Services yang memungkinkan pengembang membuat kode yang dijalankan secara otomatis dan diatur oleh AWS. Layanan ini sangat cocok untuk aplikasi yang memerlukan resource yang kecil.

AWS Lambda juga sangat mudah digunakan dan memiliki layanan yang sangat handal. Namun, untuk menggunakan AWS Lambda harus memerlukan pengalaman terkait serverless.

17. Google Cloud Functions

Google Cloud Functions adalah
layanan serverless dari Google Cloud Platform yang memungkinkan pengembang membuat kode yang dijalankan secara otomatis dan diatur oleh Google Cloud Platform. Layanan ini sangat cocok untuk aplikasi yang memerlukan resource yang kecil.

Google Cloud Functions juga sangat mudah digunakan dan memiliki layanan yang sangat handal. Namun, untuk menggunakan Google Cloud Functions harus memerlukan pengalaman terkait serverless.

18. Azure Functions

Azure Functions adalah layanan serverless dari Microsoft Azure yang memungkinkan pengembang membuat kode yang dijalankan secara otomatis dan diatur oleh Azure. Layanan ini sangat cocok untuk aplikasi yang memerlukan resource yang kecil.

Azure Functions juga sangat mudah digunakan dan memiliki layanan yang sangat handal. Namun, untuk menggunakan Azure Functions harus memerlukan pengalaman terkait serverless.

19. Firebase Function

Firebase Function adalah layanan serverless dari Firebase yang memungkinkan pengembang membuat kode yang dijalankan secara otomatis dan diatur oleh Firebase. Layanan ini sangat cocok untuk aplikasi yang memerlukan resource yang kecil.

Firebase Function juga sangat mudah digunakan dan memiliki layanan yang sangat handal. Namun, untuk menggunakan Firebase Function harus memerlukan pengalaman terkait serverless.

Lihat:  Hosting Nomor 1 di Indonesia: Kenapa Harus Memilihnya?

20. Backendless

Backendless adalah layanan backend yang disediakan untuk membuat aplikasi yang lebih cepat dan mudah. Backendless memiliki banyak fitur seperti real time database, analytics, push notification, dan lain-lain.

Backendless sangat mudah digunakan dan cocok untuk aplikasi kecil-kecilan dan juga memungkinkan pengembang untuk menggunakan bahasa pemrograman Node JS. Namun, layanan Backendless tidak sepopuler seperti Heroku dan juga terkadang kurang stabil.

21. Gomix

Gomix adalah free hosting yang sangat cocok bagi pengguna yang ingin berkolaborasi dengan developer lain. Gomix memungkinkan pengguna untuk membuat aplikasi web dan juga menyimpan kode aplikasi ke database.

Gomix sangat mudah digunakan dan memungkinkan pengguna untuk meng-hosting aplikasi Node JS secara gratis. Namun, Gomix terkadang bermasalah dengan down time yang cukup lama.

22. Bitnami

Bitnami adalah platform hosting yang berbasis cloud computing. Bitnami memungkinkan pengguna untuk membuat, mengikuti, dan bereksperimen dengan aplikasi di platformnya.

Bitnami juga sangat mudah digunakan dan memiliki layanan hosting yang sangat handal. Namun, Bitnami terkadang cukup rumit dan memerlukan pengalaman terkait cloud computing.

23. Surge

Surge adalah free hosting yang memungkinkan pengguna untuk membuat aplikasi web dengan cepat dan mudah. Surge sangat cocok untuk pengguna yang ingin men-hosting website yang ringan dan tidak membutuhkan banyak resource.

Surge sangat mudah digunakan dan memiliki layanan hosting yang sangat handal. Namun, surge terbatas dalam penggunaan bahasa pemrograman.

24. Microsoft IIS

Microsoft IIS adalah server web yang dikembangkan oleh Microsoft untuk digunakan pada sistem operasi Windows. Microsoft IIS memungkinkan pengguna untuk membuat, mengikuti, dan bereksperimen dengan aplikasi di platformnya.

Microsoft IIS juga sangat mudah digunakan dan memiliki layanan hosting yang sangat handal. Namun, Microsoft IIS terkadang memerlukan pengalaman terkait hosting server.

25. Dokcer

Docker adalah free hosting yang memungkinkan pengguna untuk membuat, mengikuti, dan bereksperimen dengan aplikasi di platformnya. Docker juga mendukung banyak bahasa pemrograman dan juga bisa di-integrasi dengan berbagai service hosting lainnya.

Docker sangat mudah digunakan dan memiliki layanan hosting yang sangat handal. Namun, Docker terkadang memerlukan pengalaman terkait cloud computing dan juga pengalaman terkait hosting server.

Kesimpulan

Hosting gratisan sangat cocok bagi para developer yang baru memulai mesin programming dan memerlukan trial and error. Namun, pilihlah free hosting yang baik dan sudah terbukti kualitasnya, sehingga tidak mempengaruhi kualitas aplikasi yang dibuat.

Berikut ini beberapa free hosting yang bisa digunakan untuk hosting aplikasi Node JS secara gratis : Heroku, OpenShift, AppFog, Microsoft Azure, Amazon Web Services, Google Cloud Platform, Firebase, NodeChef, Dokku, Glitch, Modulus, Zeit Now, Scalingo, AWS Lambda, Google Cloud Functions, Azure Functions, Firebase Function, Backendless, Gomix, Bitnami, Surge, Microsoft IIS dan Docker.