Hosting Laravel App in Blank Server

Jika kamu ingin meng-hosting aplikasi Laravel di server kosong atau blank server, kamu harus mempersiapkan beberapa hal agar aplikasi Laravel kamu bisa dijalankan dengan baik. Berbeda dengan hosting di shared server, kamu harus melakukan beberapa konfigurasi dan instalasi tambahan pada blank server. Berikut ini adalah beberapa langkah yang harus kamu ikuti untuk meng-hosting aplikasi Laravel di blank server.

Langkah Pertama: Instalasi Web Server

Langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah melakukan instalasi web server. Di sini, kamu bisa menggunakan Apache atau Nginx sebagai web server. Namun, sebaiknya kamu menggunakan Nginx karena lebih ringan dan cepat. Setelah melakukan instalasi, kamu bisa memeriksa apakah web server sudah terinstall dengan baik dengan membuka browser dan mengakses alamat IP server kamu.

Setelah itu, kamu harus mengkonfigurasi web server agar bisa menjalankan aplikasi Laravel. Kamu harus menambahkan server block pada konfigurasi Nginx atau VirtualHost pada konfigurasi Apache. Kemudian, kamu juga harus menambahkan beberapa konfigurasi tambahan, seperti konfigurasi PHP-FPM dan konfigurasi SSL jika kamu ingin menggunakan HTTPS.

Setelah melakukan konfigurasi, kamu harus me-restart web server agar konfigurasi yang baru saja kamu buat bisa diaktifkan. Setelah itu, kamu bisa melakukan pengujian dengan membuka browser dan mengakses aplikasi Laravel kamu.

Langkah Kedua: Instalasi Database Server

Setelah melakukan instalasi web server, kamu juga harus melakukan instalasi database server. Di sini, kamu bisa menggunakan MySQL atau PostgreSQL sebagai database server. Namun, sebaiknya kamu menggunakan PostgreSQL karena lebih cepat dan aman.

Setelah melakukan instalasi, kamu harus mengkonfigurasi database server agar bisa digunakan oleh aplikasi Laravel kamu. Kamu harus membuat user dan database baru untuk aplikasi Laravel kamu. Kemudian, kamu juga harus melakukan konfigurasi tambahan, seperti konfigurasi timezone dan konfigurasi karakter set.

Setelah melakukan konfigurasi, kamu harus me-restart database server agar konfigurasi yang baru saja kamu buat bisa diaktifkan. Setelah itu, kamu bisa melakukan pengujian dengan mengakses database server menggunakan command-line atau GUI client.

Langkah Ketiga: Instalasi PHP dan Laravel

Setelah melakukan instalasi web server dan database server, kamu juga harus melakukan instalasi PHP dan Laravel. Di sini, kamu bisa menggunakan PHP 7.4 atau yang lebih baru sebagai interpreter PHP. Namun, sebaiknya kamu menggunakan PHP 8.0 karena lebih cepat dan aman.

Setelah melakukan instalasi PHP, kamu harus mengkonfigurasi PHP agar bisa digunakan oleh aplikasi Laravel kamu. Kamu harus menambahkan beberapa konfigurasi tambahan, seperti konfigurasi timezone dan konfigurasi extension. Kemudian, kamu juga harus menginstall composer agar bisa mengelola package dependency dari aplikasi Laravel kamu.

Setelah itu, kamu bisa melakukan instalasi Laravel dengan menggunakan composer. Kamu harus membuat project baru dan melakukan konfigurasi tambahan, seperti konfigurasi database dan konfigurasi cache. Setelah melakukan konfigurasi, kamu bisa melakukan pengujian dengan membuka browser dan mengakses aplikasi Laravel kamu.

Langkah Keempat: Konfigurasi Firewall dan Security

Setelah melakukan instalasi dan konfigurasi, kamu juga harus melakukan konfigurasi firewall dan security. Di sini, kamu bisa menggunakan iptables sebagai firewall dan fail2ban sebagai security.

Setelah melakukan konfigurasi, kamu harus me-restart firewall dan security agar konfigurasi yang baru saja kamu buat bisa diaktifkan. Setelah itu, kamu bisa melakukan pengujian dengan mencoba mengakses aplikasi Laravel kamu dari luar server.

Setelah melakukan langkah-langkah di atas, kamu sudah siap untuk meng-hosting aplikasi Laravel di blank server. Kamu harus mengikuti semua langkah dengan teliti dan hati-hati agar aplikasi Laravel kamu bisa dijalankan dengan baik dan aman.

Kesimpulan

Hosting aplikasi Laravel di blank server membutuhkan beberapa langkah dan konfigurasi tambahan agar bisa dijalankan dengan baik. Kamu harus melakukan instalasi web server, database server, PHP, dan Laravel. Selain itu, kamu juga harus melakukan konfigurasi firewall dan security agar aplikasi Laravel kamu aman dari serangan hacker. Jadi, kamu harus mengikuti semua langkah dengan teliti dan hati-hati agar aplikasi Laravel kamu bisa di-hosting di blank server dengan baik.