Hosting Website dengan Dynamic Public IP

Memiliki website pribadi yang dapat diakses oleh publik memang menjadi kebutuhan bagi sebagian orang. Namun, untuk dapat mengakses website tersebut, diperlukan layanan hosting yang dapat menampung website tersebut agar dapat diakses secara online. Salah satu jenis hosting yang banyak digunakan adalah hosting dengan dynamic public IP.

Apa itu Dynamic Public IP?

Dynamic Public IP adalah alamat IP yang diberikan oleh ISP (Internet Service Provider) secara otomatis kepada perangkat yang terhubung ke jaringan internet. Alamat IP ini dapat berubah-ubah setiap kali perangkat terhubung ke internet. Hal ini berbeda dengan Static Public IP yang memiliki alamat IP yang tetap dan tidak berubah-ubah.

Dalam hosting website, Dynamic Public IP digunakan sebagai alamat IP server yang digunakan untuk mengakses website tersebut. Setiap kali alamat IP berubah, website akan tetap dapat diakses melalui alamat IP baru tersebut.

Kelebihan dan Kekurangan Dynamic Public IP

Seperti halnya teknologi lainnya, Dynamic Public IP memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari Dynamic Public IP adalah biaya yang lebih murah dibandingkan dengan Static Public IP. Selain itu, penggunaan Dynamic Public IP juga lebih fleksibel karena dapat digunakan pada berbagai jenis perangkat dan jaringan.

Namun, kekurangan dari Dynamic Public IP adalah ketidakpastian mengenai perubahan alamat IP. Jika alamat IP berubah, maka website akan menjadi tidak dapat diakses sementara waktu hingga alamat IP baru dapat digunakan. Selain itu, Dynamic Public IP juga memiliki keamanan yang lebih rendah dibandingkan dengan Static Public IP.

Cara Menggunakan Dynamic Public IP pada Hosting Website

Untuk menggunakan Dynamic Public IP pada hosting website, pertama-tama dibutuhkan sebuah server yang dapat diakses melalui jaringan internet. Server tersebut dapat disediakan oleh penyedia layanan hosting atau dapat juga menggunakan server sendiri yang terhubung ke internet.

Lihat:  Inmotion Hosting Review: Menjelajahi Berbagai Fitur Hosting

Setelah itu, alamat IP dari server tersebut dapat digunakan sebagai alamat IP untuk mengakses website. Namun, karena Dynamic Public IP berubah-ubah, maka diperlukan layanan DNS (Domain Name System) untuk menghubungkan nama domain dengan alamat IP server.

DNS akan menyimpan informasi mengenai nama domain dan alamat IP server. Ketika seseorang mengakses website dengan menggunakan nama domain, DNS akan mengarahkan ke alamat IP server yang terbaru.

Kesimpulan

Hosting website dengan menggunakan Dynamic Public IP memang menjadi pilihan yang tepat bagi mereka yang ingin memiliki website dengan biaya yang lebih murah. Namun, penggunaan Dynamic Public IP juga memiliki kekurangan seperti ketidakpastian mengenai perubahan alamat IP dan keamanan yang lebih rendah. Namun, dengan menggunakan layanan DNS, website dapat diakses dengan mudah tanpa perlu khawatir mengenai perubahan alamat IP.