Memilih Shared Hosting yang Tepat
Sebelum memulai proses deploy, pastikan kamu sudah memilih shared hosting yang tepat untuk website Laravel-mu. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti:
Pertama, pastikan hosting yang kamu pilih mendukung PHP versi 7.2 atau lebih tinggi dan MySQL versi 5.6 atau lebih tinggi. Kedua, pastikan hosting memiliki fitur SSH (Secure Shell) atau akses ke terminal. Fitur ini berguna untuk menginstall package dan menjalankan command pada server.
Ketiga, pastikan juga hosting memiliki fitur Composer. Composer adalah package manager untuk PHP yang sangat penting untuk mengelola dependensi pada Laravel.
Memulai Deploy Laravel
Setelah kamu memilih hosting yang tepat, langkah selanjutnya adalah memulai proses deploy. Berikut adalah tahapan-tahapan yang perlu kamu lakukan:
Pertama, login ke cPanel hosting-mu dan buat database MySQL baru. Pastikan kamu mencatat detail database yang kamu buat, seperti nama database, username, dan password.
Kedua, buka terminal dan ssh ke server hosting-mu. Jika hosting-mu tidak mendukung SSH, kamu bisa menggunakan fitur terminal di cPanel.
Ketiga, clone repository Laravel-mu ke server hosting-mu dengan menjalankan command “git clone [url repository]”. Setelah itu, masuk ke direktori Laravel-mu dengan menjalankan command “cd [nama direktori]”.
Install Dependensi Laravel
Setelah berhasil clone repository ke server hosting-mu, langkah selanjutnya adalah menginstall dependensi Laravel. Berikut adalah tahapan-tahapan yang perlu kamu lakukan:
Pertama, jalankan command “composer install” di terminal untuk menginstall semua dependensi Laravel.
Kedua, copy file .env.example menjadi .env dengan menjalankan command “cp .env.example .env”. Setelah itu, buka file .env dan sesuaikan konfigurasi database dengan detail database yang kamu buat sebelumnya.
Ketiga, generate key baru dengan menjalankan command “php artisan key:generate”. Key ini digunakan untuk enkripsi data pada aplikasi Laravel-mu.
Configure Web Server
Setelah berhasil menginstall dependensi Laravel, langkah selanjutnya adalah mengkonfigurasi web server agar bisa menjalankan aplikasi Laravel-mu. Berikut adalah tahapan-tahapan yang perlu kamu lakukan:
Pertama, buat file .htaccess di direktori public Laravel-mu dengan command “nano public/.htaccess”. Isi file tersebut dengan kode berikut:
<IfModule mod_rewrite.c>RewriteEngine OnRewriteRule ^(.*)$ public/$1 [L]</IfModule>
Kedua, buka file index.php di direktori public Laravel-mu dengan command “nano public/index.php”. Ubah baris berikut:
require __DIR__.'/../vendor/autoload.php';
menjadi:
require __DIR__.'/../bootstrap/autoload.php';
Ketiga, ubah baris berikut:
$app = require_once __DIR__.'/../bootstrap/app.php';
menjadi:
$app = require_once __DIR__.'/../bootstrap/app.php';$app->bind('path.public', function() {return __DIR__;});
Deploy Laravel dengan FTP
Jika kamu tidak ingin menggunakan command line untuk deploy Laravel, kamu bisa menggunakan FTP. Berikut adalah tahapan-tahapan yang perlu kamu lakukan:
Pertama, buka file manager di cPanel hosting-mu dan buat folder baru di root directory dengan nama “laravel”.
Kedua, upload semua file dan folder Laravel-mu ke folder “laravel” yang sudah kamu buat tadi. Pastikan file .env tidak ikut terupload, karena file tersebut mengandung informasi sensitif.
Ketiga, buka file .htaccess di direktori public Laravel-mu dengan file manager dan ubah baris berikut:
RewriteRule ^ index.php [L]
menjadi:
RewriteRule ^ /laravel/public/index.php [L]
Kesimpulan
Deploy Laravel ke shared hosting memang memerlukan beberapa tahapan, namun dengan mengikuti panduan ini, kamu bisa melakukannya dengan mudah. Pastikan kamu memilih hosting yang tepat dan mengikuti setiap tahapan dengan benar. Selamat mencoba!