Ikan yang Beradaptasi dengan Cara

Memiliki Pigmen Khusus untuk Tahan Suhu Tinggi

Ikan memang tidak memiliki kelenjar keringat seperti manusia yang membantu dalam pendinginan tubuh. Meski begitu, ikan bisa beradaptasi dengan cara memiliki pigmen khusus pada kulitnya. Contohnya adalah ikan salmon yang tinggal di perairan yang suhunya naik dan turun sesuai musim. Ikan salmon memiliki pigmen astaxanthin yang berfungsi sebagai antioksidan dan membantu menjaga kualitas sel sehingga ikan bisa bertahan pada suhu yang tinggi. Pigmen ini juga memberikan warna merah dan oranye pada daging ikan salmon.

Adaptasi ini juga dipakai oleh ikan Arapaima gigas atau ikan paus raksasa yang bisa bertahan hidup di perairan dengan suhu yang cukup panas. Ikan ini memiliki kulit yang tebal dan dilapisi oleh lapisan zat lendir yang membantu menahan suhu panas. Selain itu, warna hijau yang dimiliki oleh ikan ini juga membantu menyerap radiasi Matahari sehingga suhu tubuh ikan paus raksasa tetap stabil.

Adaptasi dengan memiliki pigmen khusus untuk tahan suhu tinggi ini menunjukkan betapa luar biasanya ikan dalam bertahan hidup di lingkungan yang ekstrim.

Memiliki Alat Peraba dalam Kehidupannya

Ikan juga bisa beradaptasi dengan cara memiliki alat peraba atau sensornya. Hal ini membantu ikan untuk menemukan mangsa dan menghindari bahaya. Ikan hiu misalnya, memiliki ampullae of Lorenzini yang terdapat di tubuh dan wajahnya. Alat ini berfungsi untuk mendeteksi medan elektrik yang dihasilkan oleh otot dan jaringan di sekitar hiu sehingga hiu bisa menemukan mangsanya bahkan di perairan yang gelap.

Selain itu, ikan mujair juga memiliki alat peraba yang disebut dengan barbel. Barbel ini membantu mujair untuk mencari mangsa di lumpur maupun di dasar perairan. Barbel ini juga membantu mujair dalam menghindari bahaya dan keadaan lingkungan yang berubah.

Adaptasi dengan alat peraba ini menunjukkan betapa luar biasa kemampuan ikan dalam memanfaatkan lingkungan sekitarnya untuk bertahan hidup.

Bisa Mengubah Warna Kulitnya untuk Menyamar

Ikan juga bisa beradaptasi dengan cara mengubah warna kulitnya untuk menyamar dengan lingkungan sekitar. Ikan cuttlefish atau cumi-cumi kecil misalnya, bisa mengubah warna kulitnya dengan sangat cepat. Mereka bisa berubah warna menjadi seperti pasir, karang, atau rumput laut untuk menyamar dengan lingkungan sekitarnya. Adapun ikan pasir atau sanddab, bisa berubah warna kulitnya untuk murupakan diri dengan pasir di dasar perairan.

Adaptasi dengan mengubah warna kulitnya untuk menyamar ini juga dimiliki oleh ikan kacang-kacangan atau bean fish. Ikan ini bisa berubah warna kulitnya untuk menyesuaikan diri dengan warna kerangka karang yang menjadi tempat hidup ikan tersebut.

Kemampuan mengubah warna kulitnya untuk menyamar ini menunjukkan betapa cerdiknya ikan dalam memanfaatkan lingkungan sekitarnya.

Kesimpulan

Ikan memang makhluk yang sangat menarik dan luar biasa dalam bertahan hidup di lingkungan yang ekstrim. Kemampuan ikan dalam beradaptasi dengan cara seperti memiliki pigmen khusus, alat peraba, dan mengubah warna kulitnya untuk menyamar, menunjukkan betapa luar biasa kemampuan ikan dalam memanfaatkan lingkungan sekitarnya. Maka tidak heran, jika ikan menjadi daya tarik tersendiri bagi para pecinta alam.