Istilah-Istilah Dalam Hosting Provider untuk Pemula

1. Hosting Provider

Hosting provider adalah perusahaan atau penyedia layanan yang menyediakan ruang atau tempat yang disewakan pada pelanggan untuk menampung data dan aplikasi web.

Hosting provider juga menyediakan akses internet untuk memungkinkan pelanggan mengakses data dan aplikasi yang tersimpan di server hosting tersebut.

Beberapa contoh perusahaan hosting provider di Indonesia antara lain Niagahoster, Hostinger, DomaiNesia, dan sebagainya.

2. Domain

Domain adalah alamat website yang digunakan untuk mengakses website yang diinginkan. Untuk memiliki domain, Anda harus mendaftarkannya di registrar domain.

Contohnya, jika Anda ingin mengakses website Niagahoster, maka dengan memasukkan alamat https://niagahoster.co.id di browser, maka browser akan mengarahkan Anda ke website Niagahoster.

Hal ini dikarenakan Niagahoster sudah membeli dan mendaftarkan domain https://niagahoster.co.id di registrar domain.

3. Bandwidth

Bandwidth adalah istilah yang digunakan untuk menyatakan jumlah data yang dapat ditransfer dari server hosting ke pengguna dalam waktu tertentu.

Jadi semakin besar bandwidth yang tersedia pada server hosting, semakin cepat pula proses akses data dari server ke pengguna.

Penting untuk memperhatikan batasan penggunaan bandwidth pada paket hosting yang Anda pilih agar website tidak down ketika pengunjung website semakin banyak.

4. Server

Server adalah komputer yang terhubung ke internet dan digunakan untuk menyimpan data dan aplikasi web.

Server juga berfungsi sebagai pusat layanan yang dapat mengakses data dan aplikasi web dari beberapa pengguna di seluruh dunia.

Dalam hosting provider, server diatur sedemikian rupa agar dapat menampung data dan aplikasi dari beberapa pelanggan sekaligus dengan tetap mempertahankan keamanan dan kecepatan akses data.

5. Shared Hosting

Shared hosting adalah jenis hosting di mana beberapa website yang berbeda digunakan bersama pada satu server.

Jenis hosting ini cocok untuk website yang masih dalam tahap perkembangan dan tidak membutuhkan banyak kerja server.

Harga shared hosting juga lebih terjangkau dibandingkan dengan jenis hosting yang lainnya.

6. VPS Hosting

Virtual Private Server (VPS) hosting adalah jenis hosting di mana satu server hosting dibagi menjadi beberapa virtual server yang terpisah.

Jenis hosting ini cocok untuk website yang sudah membutuhkan performa server yang lebih cepat dan customisasi yang lebih fleksibel.

VPS hosting juga lebih stabil dan terjamin keamanannya karena setiap virtual server terisolasi dari pengguna lainnya.

7. Dedicated Server

Dedicated server adalah jenis hosting di mana pelanggan menyewa satu server secara keseluruhan untuk keperluan website-nya sendiri.

Jenis hosting ini cocok untuk website yang membutuhkan keamanan dan performa server yang lebih stabil dan konsisten.

Lihat:  Hosting is Offline Remote Desktop Assistant: Apa Itu dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Harga dedicated server jauh lebih mahal dibandingkan dengan jenis hosting yang lainnya karena pengguna akan mendapatkan keuntungan server yang eksklusif.

8. Cloud Hosting

Cloud hosting adalah jenis hosting yang menggunakan sumber daya server yang terdistribusi pada beberapa server yang terhubung menjadi satu.

Jenis hosting ini cocok untuk website yang membutuhkan kestabilan performa server, customisasi yang fleksibel, dan penyimpanan data yang aman.

Cloud hosting juga terkenal karena skala up dan down yang fleksibel dan tidak terkait dengan biaya infrastruktur yang besar.

9. Control Panel (cPanel)

Control Panel atau cPanel adalah panel kontrol yang digunakan pengguna hosting untuk mengatur dan mengelola website dan data yang tersimpan di hosting.

Dalam Control Panel, pengguna dapat melakukan aktivitas seperti menginstal aplikasi web, mengubah konfigurasi server, membuat email, dan banyak lagi.

cPanel menjadi standar bagi banyak perusahaan hosting provider di Indonesia.

10. FTP (File Transfer Protocol)

FTP atau File Transfer Protocol adalah protokol yang digunakan untuk mentransfer file antara server hosting dan pengguna.

FTP digunakan untuk mengupload dan mengedit file website seperti HTML, PHP, dan CSS.

Pengguna dapat menggunakan program FTP client seperti FileZilla untuk mengakses FTP server hosting.

11. DNS (Domain Name System)

DNS atau Domain Name System adalah sistem yang digunakan untuk memetakan alamat IP ke domain yang digunakan pada sebuah website.

Pada umumnya, setiap server hosting memiliki beberapa DNS server yang terhubung dengan registrar domain untuk memastikan bahwa website dapat diakses dengan benar melalui domain yang telah didaftarkan.

DNS juga dapat diatur secara manual melalui Control Panel atau pengguna dapat menghubungi hosting provider jika terjadi masalah pada DNS server tersebut.

12. SSL (Secure Sockets Layer)

SSL atau Secure Sockets Layer adalah protokol keamanan yang digunakan untuk mengenkripsi data antara server hosting dan pengguna.

SSL digunakan untuk memastikan bahwa data yang ditransfer antara server dan pengguna tidak dapat dibaca oleh pihak yang tidak berhak.

SSL juga digunakan untuk memberikan kepercayaan bagi pengunjung website bahwa website tersebut aman untuk dikunjungi.

13. Backup

Backup adalah proses membuat salinan data dan aplikasi yang tersimpan di server hosting untuk menjaga keamanan data di masa depan.

Jenis backup umumnya dibagi menjadi dua, yaitu backup harian dan backup mingguan.

Hosting provider juga menyediakan fitur backup yang dapat digunakan pengguna untuk membackup data website secara mandiri.

Lihat:  Hosting RDP Server Windows 10, Mudah dan Cepat!

14. Uptime

Uptime adalah istilah yang digunakan untuk menyatakan waktu di mana website dapat diakses oleh pengunjung tanpa mengalami downtine atau error.

Jadi semakin tinggi uptime yang diberikan oleh hosting provider, semakin sedikit juga waktu website Anda down dan semakin banyak pula pengunjung yang dapat mengakses website Anda.

Hosting provider biasanya memberikan uptime guarantee pada setiap jenis hosting yang mereka tawarkan.

15. Downtime

Downtime adalah kebalikan dari uptime, yaitu waktu di mana website tidak dapat diakses oleh pengunjung karena server hosting mengalami masalah atau gangguan.

Downtime adalah masalah yang sering dihadapi oleh pengguna hosting dan dapat berdampak buruk pada website Anda, seperti menurunkan performa website dan keterlambatan dalam pengiriman informasi kepada pengunjung website.

16. Bandwidth Overages

Bandwidth overages adalah istilah yang digunakan untuk menyatakan nilai tambahan yang harus dibayar oleh pengguna ketika penggunaan bandwidth melebihi batas yang telah ditentukan pada paket hosting.

Ketika website semakin berkembang dan memiliki lebih banyak pengunjung, penggunaan bandwidth juga akan semakin meningkat.

Hosting provider menyediakan paket hosting dengan batasan bandwidth yang berbeda-beda untuk mengakomodasi kebutuhan pengguna sesuai dengan tingkat perkembangan website.

17. Email Hosting

Email hosting adalah layanan hosting yang menyediakan fasilitas email untuk pengguna hosting.

Dalam email hosting, pengguna dapat membuat email dengan domain yang telah didaftarkan dan dapat memanfaatkan fasilitas email tersebut untuk keperluan bisnis dan komunikasi internal.

Email hosting juga menyediakan fitur-fitur seperti spam filter dan virus scanner untuk menjaga keamanan email penggunanya.

18. Managed Hosting

Managed hosting adalah jenis hosting di mana hosting provider akan mengelola dan mengatur semua aspek teknis yang berkaitan dengan website pengguna.

Jenis hosting ini cocok untuk website yang membutuhkan perhatian khusus dalam hal keamanan, performa, dan pengaturan server.

Harga managed hosting jauh lebih mahal dibandingkan dengan jenis hosting yang lainnya karena pengguna akan mendapatkan layanan yang eksklusif.

19. WordPress Hosting

WordPress hosting adalah jenis hosting yang dikhususkan pada penggunaan CMS
(Content Management System) WordPress.

Jenis hosting ini cocok untuk website yang dibangun dengan menggunakan WordPress sebagai platform dan memerlukan performa server yang cepat dan customisasi yang fleksibel.

WordPress hosting juga menyediakan fitur-fitur yang khusus pada WordPress, seperti auto-update WordPress dan plugin.

20. Reseller Hosting

Reseller hosting adalah jenis hosting di mana pengguna hosting dapat menjual kembali layanan hosting kepada pelanggan dengan harga yang lebih rendah.

Lihat:  Free Hosting Support TK: Apa Saja Keuntungannya?

Jenis hosting ini cocok untuk pengguna yang ingin memulai bisnis hosting sendiri tanpa harus melakukan investasi besar pada infrastruktur hosting.

Reseller hosting menyediakan kebebasan untuk mengatur harga dan fitur hosting yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

21. IP Address

IP address adalah alamat unik yang digunakan untuk mengidentifikasi server hosting dan komputer dalam suatu jaringan.

IP address berbentuk angka yang terdiri dari empat blok yang dipisahkan dengan titik.

Contohnya, IP address server hosting Niagahoster adalah 103.43.45.37.

22. Subdomain

Subdomain adalah alamat domain yang digunakan untuk mengakses bagian dari website yang berbeda.

Subdomain ditulis sebelum domain utama dan dipisahkan dengan titik.

Contohnya, subdomain blog.niagahoster.co.id mengarah ke halaman blog di website Niagahoster.

23. FTP User

FTP user adalah pengguna FTP yang dapat mengakses server hosting untuk melakukan aktivitas seperti upload dan download file website.

Setiap hosting provider memiliki ketentuan yang berbeda dalam pembuatan FTP user, namun umumnya pengguna akan diberikan username, password, dan hak akses tertentu pada folder yang telah ditentukan.

FTP user dapat dibuat melalui Control Panel atau diatur melalui program FTP client seperti FileZilla.

24. Cron Job

Cron job adalah fitur pada server hosting yang digunakan untuk menjalankan aktivitas otomatis seperti backup, update aplikasi, dan lain-lain.

Cron job dapat diatur sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dan dapat mentransfer hasil aktivitas ke email pengguna atau folder tertentu pada website.

Cron job juga dapat diatur melalui Control Panel atau melalui program terminal pada server hosting.

25. Hosting Migration

Hosting migration adalah proses memindahkan data dan aplikasi dari satu hosting provider ke hosting provider yang lain.

Jenis hosting ini cocok untuk pengguna yang ingin memulai bisnis hosting sendiri tanpa harus melakukan investasi besar pada infrastruktur hosting.

Hosting migration menyediakan kebebasan untuk mengatur harga dan fitur hosting yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

Kesimpulan

Memahami istilah-istilah yang digunakan dalam hosting provider adalah langkah penting bagi pengguna yang ingin memilih dan menentukan jenis hosting yang sesuai dengan kebutuhan website mereka.

Hosting provider menyediakan beragam jenis hosting dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing yang dapat disesuaikan dengan tingkat perkembangan website dan anggaran yang dimiliki.

Ketika memilih hosting provider, pastikan untuk memperhatikan faktor penting seperti uptime, performa server, keamanan, dan harga yang terjangkau dan sesuai dengan kebutuhan Anda.