Telah dibaca: 0
BISNISBALI.com – Harga emas terus melonjak dan saat ini sudah menyentuh harga hampir Rp1,9 juta per gram, naik Rp200.000 per gramnya dalam sepekan terakhir. Pergerakan harga emas ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama gejolak dunia akibat perang tarif dari Amerika dan China.
Kepala Departemen Gadai PT Pegadaian Area Denpasar I, Gede Putra Ardana, Minggu (13/4) mengatakan, perang tarif yang terjadi Amerika dan China memberi pengaruh terhadap kenaikan harga emas saat ini. “Orang lebih tertarik investasi emas daripada dolar saat ini,” katanya.
Kenaikan harga emas ini menurutnya masih dipengaruhi beberapa faktor yang terjadi secara global. Pertama kondisi ekonomi secara global serta geopolitik yang masih bergejolak. Seperti perang yang sedang berlangsung antara Israel dan Iran, perang dagang antara Amerika dan China saat ini, membuat sebagian orang mengalihkan investasi dari aset beresiko jadi pindah ke instrumen emas.
Selanjutnya kata dia, permintaan akan emas yang tinggi di seluruh dunia namun ketersediaan emas sendiri pun juga cukup terbatas turut berpengaruh. Permintaan tinggi dan ketersediaan yang rendah menyebabkan harga emas akan naik secara otomatis.
Selain dampak perang tarif, ketertarikan akan investasi emas saat ini juga dikarenakan melihat kenaikan emas yang sangat signifikan dari tahun ke tahun diibandingkan dengan investasi yang lain. Dengan makin banyaknya orang beralih ke emas kata dia, sehingga harga pun menjadi tinggi.
Melihat situasi yang terjadi 20 tahun terakhir,pihaknya menyimpulkan, menyimpan uang tunai akan sangat mengurangi daya beli masyarakat. Memegang emas diakuinya dapat memperoleh laba sekitar 20 kali lipat sedangkan memegang saham korporasi berkualitas tinggi dapat memperoleh laba lebih dari 200 kali lipat.
“Oleh karena itu menyimpan uang tunai tampaknya aman tetapi kekayaan akan menyusut secara diam-diam karena inflasi,” imbuhnya. *wid