InfoSAWIT, KUALA LUMPUR – Pasar kontrak berjangka minyak sawit mentah (CPO) diperkirakan akan tetap bergejolak pada pekan depan, dengan pergerakan harga yang berhati-hati dalam kisaran sempit akibat sinyal pasar yang beragam dan ketidakpastian global yang terus berlangsung.
Senior trader CPO dari Interband Group of Companies, Jim Teh, mengatakan bahwa harga CPO kemungkinan akan bergerak dalam rentang RM3.800 hingga RM4.000 per ton.
“Sejauh ini kabar mengenai tarif belum memberikan dampak signifikan terhadap CPO. Kinerja harga CPO relatif kuat dibandingkan dengan pasar ekuitas,” ujarnya dilansir InfoSAWIT dari Bernama, Minggu (13/4/2025).
BACA JUGA: Sinyal Pemangkasan Bea Keluar CPO dari Menkeu Sri Mulyani
Terkait level stok CPO, Jim menyebut pasar telah merespons laporan Maret dari Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB), yang menunjukkan bahwa stok naik menjadi sekitar 1,562 juta metrik ton. Ia juga mencatat bahwa Indonesia memiliki cadangan yang cukup besar.
Di sisi permintaan fisik, Jim menyebutkan bahwa permintaan tetap stabil, terutama dari negara-negara seperti Tiongkok, India, Pakistan, kawasan Timur Tengah, serta Uni Eropa.
BACA JUGA: Harga TBS Sawit Jambi Periode 11-17 April 2025 Turun Rp67,41 per Kg
Sementara itu, trader minyak sawit David Ng menilai harga kemungkinan akan bergerak cenderung melemah pada pekan depan, dalam kisaran RM4.050 hingga RM4.250 per ton. Hal ini dipengaruhi oleh ketidakpastian yang terus membayangi hubungan dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok. (T2)
Dapatkan update berita seputar harga TBS, CPO, biodiesel dan industri kelapa sawit setiap hari dengan bergabung di Grup Telegram “InfoSAWIT – News Update”, caranya klik link InfoSAWIT-News Update, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.