Pengertian Upah Lembur
Upah lembur adalah tambahan upah yang diberikan kepada karyawan atau pekerja di luar jam kerja normal. Upah lembur biasanya diberikan ketika pekerjaan membutuhkan waktu lebih dari jam kerja normal. Upah lembur juga diberikan sebagai bentuk penghargaan atas kerja keras karyawan atau pekerja.
Upah lembur yang diberikan juga harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Biasanya, upah lembur dihitung berdasarkan jam kerja tambahan yang dilakukan oleh karyawan atau pekerja.
Dalam hal ini, tukang bangunan termasuk salah satu pekerja yang sering menerima upah lembur. Nah, bagaimana cara menghitung upah lembur tukang bangunan? Simak ulasannya di bawah ini.
Cara Menghitung Upah Lembur Tukang Bangunan
Cara menghitung upah lembur untuk tukang bangunan sebenarnya cukup sederhana. Namun, Anda harus memperhatikan beberapa hal agar perhitungan upah lembur dapat dilakukan dengan tepat dan akurat.
Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah menentukan tarif upah lembur per jamnya. Tentukan berapa jumlah upah lembur per jam yang diterima oleh tukang bangunan. Pastikan tarif yang ditentukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Setelah menentukan tarif upah lembur per jam, selanjutnya adalah menentukan berapa banyak waktu tambahan yang dilakukan oleh tukang bangunan. Misalnya, tukang bangunan bekerja selama 10 jam dan melakukan lembur selama 2 jam. Dalam hal ini, waktu lembur yang dilakukan adalah 2 jam.
Terakhir, hitung upah lembur dengan cara mengalikan tarif upah lembur per jam dengan waktu lembur yang dilakukan. Misalnya, tarif upah lembur per jam adalah Rp 20.000 dan waktu lembur yang dilakukan adalah 2 jam. Maka, upah lembur yang diterima oleh tukang bangunan adalah Rp 40.000.
Kesimpulan
Itulah cara menghitung upah lembur tukang bangunan. Sekali lagi, pastikan tarif upah lembur yang ditentukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Selain itu, pastikan juga waktu tambahan yang dilakukan oleh tukang bangunan dihitung secara akurat agar perhitungan upah lembur dapat dilakukan dengan tepat dan akurat.