Hosting Laravel 5 di Subdomain: Solusi untuk Pengembangan Website yang Lebih Mudah

Apa itu Subdomain?

Sebelum membahas lebih lanjut tentang hosting Laravel 5 di subdomain, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa itu subdomain. Secara sederhana, subdomain adalah bagian dari domain utama yang memiliki alamat unik dan dapat diakses secara terpisah dari domain utama tersebut.

Contohnya, jika domain utama Anda adalah www.contohweb.com, maka subdomain-nya bisa berupa blog.contohweb.com atau forum.contohweb.com. Dengan menggunakan subdomain, Anda dapat memisahkan konten website Anda sehingga lebih mudah dikelola dan dikembangkan.

Namun, untuk mengakses subdomain, Anda harus terlebih dahulu membuatnya melalui panel kontrol hosting Anda. Setelah itu, Anda dapat mengarahkan subdomain tersebut ke folder atau direktori tertentu di server Anda.

Kenapa Harus Hosting Laravel 5 di Subdomain?

Hosting Laravel 5 di subdomain dapat menjadi solusi yang tepat bagi Anda yang ingin mengembangkan website dengan framework Laravel. Dengan menggunakan subdomain, Anda dapat memisahkan proyek Laravel dari website utama Anda sehingga lebih mudah dikelola dan dikembangkan.

Selain itu, dengan menggunakan subdomain, Anda juga dapat menguji proyek Laravel Anda secara terpisah dari website utama Anda. Hal ini sangat berguna jika Anda ingin melakukan perubahan atau penambahan fitur pada proyek Laravel tanpa harus memengaruhi website utama Anda.

Terakhir, hosting Laravel 5 di subdomain juga dapat membantu meningkatkan keamanan website Anda. Dengan memisahkan proyek Laravel dari website utama, maka jika terjadi serangan pada proyek Laravel, website utama Anda tidak akan terpengaruh.

Cara Hosting Laravel 5 di Subdomain

Untuk hosting Laravel 5 di subdomain, langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. Buat Subdomain Baru

Pertama-tama, Anda harus membuat subdomain baru melalui panel kontrol hosting Anda. Pastikan subdomain yang Anda buat sudah terarahkan ke folder atau direktori yang sesuai di server Anda.

2. Siapkan Proyek Laravel

Setelah subdomain selesai dibuat, selanjutnya Anda harus menyiapkan proyek Laravel 5 yang akan di-hosting di subdomain tersebut. Pastikan proyek Laravel sudah selesai dikembangkan dan siap untuk dideploy ke server.

3. Upload Proyek Laravel ke Server

Setelah proyek Laravel siap, selanjutnya Anda harus meng-upload proyek tersebut ke server. Pastikan proyek Laravel di-upload ke folder atau direktori yang sesuai dengan subdomain yang telah Anda buat sebelumnya.

4. Konfigurasi Database dan Environment

Setelah proyek Laravel berhasil di-upload ke server, selanjutnya Anda harus melakukan konfigurasi database dan environment pada proyek tersebut. Pastikan database dan environment sudah terhubung dengan benar agar proyek Laravel dapat berjalan dengan baik di subdomain Anda.

5. Uji Proyek Laravel di Subdomain

Setelah semua langkah di atas selesai dilakukan, selanjutnya Anda dapat menguji proyek Laravel di subdomain yang telah Anda buat. Pastikan proyek Laravel dapat diakses dan berjalan dengan baik di subdomain Anda.

Kesimpulan

Hosting Laravel 5 di subdomain dapat menjadi solusi yang tepat bagi Anda yang ingin mengembangkan website dengan framework Laravel. Dengan menggunakan subdomain, Anda dapat memisahkan proyek Laravel dari website utama Anda sehingga lebih mudah dikelola dan dikembangkan. Selain itu, dengan menggunakan subdomain, Anda juga dapat menguji proyek Laravel secara terpisah dari website utama Anda.

Namun, sebelum melakukan hosting Laravel 5 di subdomain, pastikan Anda sudah memahami terlebih dahulu apa itu subdomain dan bagaimana cara membuatnya melalui panel kontrol hosting Anda. Selain itu, pastikan juga proyek Laravel Anda sudah siap dan siap untuk di-upload ke server.